Tahukah Bunda? Bayi bisa
Perbedaan Rhesus
Rhesus merupakan penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen-D pada darah. Disebut rhesus positif jika terdapat antigen-D pada darah, dan sebaliknya jika tidak ada antigen-D pada darah, maka disebut rhesus negatif.
Seorang ibu yang memiliki perbedaan rhesus dengan bayinya, maka tubuhnya akan memproduksi zat antibodi secara besar-besaran. Nah, meningkatnya zat antibodi tersebut dapat menyebabkan rusaknya sel darah merah pada bayi atau yang dikenal dengan istilah bilirubin.
Akibatnya, bayi pun bisa menjadi kuning, dikarenakan fungsi hatinya belum terbentuk dengan sempurna. Dalam situasi seperti ini, pemberian ASI dari Bunda yang memiliki perbedaan rhesus akan berakibat fatal pada bayi. Maka, jika sudah sampai pada kondisi ini, sebaiknya pemberian ASI dihentikan.
ASI Perah yang Basi
Hal lain yang bisa menyebabkan bayi keracunan air susu adalah ketika dia meminum ASI perah yang sudah basi. Padahal, bagi Bunda yang memiliki segudang aktivitas yang padat, menyimpan stok ASI perah merupakan salah satu solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan ASI pada bayi.
Tahukah Bunda? Menyimpan susu ibu secara sembarangan akan menurunkan kualitas ASI perahan. Selain itu, jika kualitas ASI perahan menurun, maka air susu ibu tersebut tidak lagi mengandung zat gizi pada bayi, padahal zat gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh si buah hati. Maka dari itu, simpan ASI dengan baik agar kualitas gizinya terjaga.
ASI perah yang basi memiliki beberapa tanda yang perlu Bunda waspadai. Pertama, lapisan pada ASIP tidak tercampur walau wadah sudah diputar. Kedua, ASIP yang basi memiliki aroma yang tengik dan berbau asam. Selain itu, ASIP yang basi memiliki rasa yang cenderung asam. Maka, ada baiknya, Bunda mewaspadai hal-hal tersebut sebelum memberikannya pada si kecil.
Nah, itu dia ulasan mengenai fakta-fakta bahwa bayi bisa