Mungkin sebagian besar ibu hamil sudah pernah mendengar mitos ibu hamil. Misalnya:
“Kalau sedang hamil, coba lakukan ini, deh.”
“Coba minum air kelapa agar bayinya nanti bersih.”
Sering mendengar hal seperti itu Bunda? Saat sedang hamil biasanya kita mendapat aneka nasihat tentang apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Beberapa memang masuk akal tetapi banyak pula yang sebenarnya hanya mitos kehamilan.
7 mitos kehamilan seputar ibu hamil dan janin
Apa pun nasihatnya, perlu Bunda tahu, setiap kehamilan sebetulnya berbeda-beda. Ada Bunda A yang tidak mengalami morning sickness dan ngidam, tetapi Bunda B malah butuh bed rest berbulan-bulan. Jadi, ikuti saja saran dari dokter Bunda.
Untuk membantu Bunda, berikut ini adalah 10 mitos kehamilan
Mitos 1. Ibu hamil cukup makan 3 porsi makanan sehat
Salah! Yang benar, Bunda sebaiknya makan 6 atau 7 kali porsi kecil makanan sehat setiap 2-3 jam sekali.
Makan beraneka jenis makanan sehat dalam jangka waktu yang sama akan membantu menjaga gula darah dalam tubuh. Hal ini baik untuk Bunda. Jangan terlalu terobsesi pada makanan (sehingga Bunda tidak bisa berhenti makan) tetapi juga tidak perlu menghindarinya hanya untuk menjaga berat badan Bunda.
Panduannya, selama jenis makanan tersebut disarankan saat Bunda merencanakan kehamilan maka makanan itu pun baik untuk Bunda konsumsi selama hamil.
Mitos 2. Tidak masalah sesekali mengonsumsi alkohol
Salah! Sesedikit apa pun, alkohol tetap berisiko untuk janin yang Bunda kandung. Hingga saat ini, risiko gangguan kesehatan dan kecacatan bayi akibat alkohol tidak dapat dicegah. Karena itu, sebaiknya Bunda menghindarinya jika ingin melahirkan bayi yang sehat.
Mitos 3. Hanya minum kopi decaf
Salah! Satu cangkir kopi sehari tidak masalah. Risiko keguguran karena kopi lebih disebabkan oleh cara brewing atau jenis kopi. Secangkir French Black Coffee lebih berisiko untuk ibu hamil dibanding secangkir kopi Americano yang ditambahkan susu.
Intinya, batasi konsumsi kopi Bunda sehingga Bunda tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein sehari.
Mitos 4. Jauhi semua keju
Salah! Hanya keju lunak dan belum dipasteurisasi yang berbahaya untuk Bunda. Beberapa keju cheddar tetap baik untuk Bunda. Jadi saat berbelanja, bacalah label pada kemasan, atau tanyakan kepada pramuniaga toko untuk memastikannya.
Mitos 5. Hamil = makan untuk dua orang
Sekali lagi, ini anggapan yang salah. Bukan jumlah makanan yang harus Bunda perhatikan, tetapi pemenuhan nutrisilah yang harus Bunda perhatikan. Sebetulnya, ibu hamil hanya butuh tambahan 300 kalori selama hamil.
Mitos 6. Agar aman, jauhi semua seafood
Salah! Bagaimana pun juga, kandungan omega-3 pada ikan tetap baik untuk Bunda. Cara aman mengonsumsinya adalah:
- Cukup konsumsi ikan seminggu sekali
- Konsumsi dalam kondisi matang
- Pilih jenis salmon, tuna (yellow fin), atau udang
Mitos 7. Semua ibu hamil pasti mengalami morning sickness dan gangguan hamil lainnya
Salah! Kehamilan setiap ibu berbeda-beda. Jadi jika tetangga selalu sedia obat pereda migrain, mual, dan muntah, tidak berarti Bunda pun harus menyediakannya juga.
Namun jika Bunda mengalami keluhan yang sama, kami sarankan untuk mencoba cara-cara alami seperti bermeditasi, atau mengonsumsi sepotong cokelat, sebelum akhirnya Bunda meminta resep obat kepada dokter kandungan.
Ada juga beberapa mitos seputar ibu hamil dan janin lainnya yang sering kita dengar. Seperti, jika mengalami morning sickness, kulit ibu berubah lebih bersih, suka makanan asin dan asam, perut menonjol ke depan, maka bisa ditebak janin yang dikandung berjenis kelamin laki-laki. Kenyataannya, bentuk perut atau apa yang kita makan sama sekali tidak memengaruhi jenis kelamin bayi.
Itulah 7 mitos kehamilan yang sebaiknya mulai kita lupakan sekarang. Semoga artikel di atas menambah wawasan Bunda ya. Sampai jumpa di artikel berikutnya!